Informasi Umum:
- Jenis trek = cross country
- Jarak tempuh = 30 km
- Waktu tempuh = 6 jam
- Start = Rindu Alam, Puncak.
- Finish = Gadog, Ciawi.
Kamis, 11 Juli 2013
Trek Taman Kota BSD
Informasi Umum
- Jenis trek = cross country
- Jarak tempuh = 4 - 5 km
- Waktu tempuh = 30 menit
- Start = Taman Kota 2 BSD
- Finish = Taman Kota 2 BSD
- Jenis trek = cross country
- Jarak tempuh = 4 - 5 km
- Waktu tempuh = 30 menit
- Start = Taman Kota 2 BSD
- Finish = Taman Kota 2 BSD
Trek Gunung Pinang
Informasi Umum:
- Jenis trek = Downhill
- Jarak tempuh = 2.4 km
- Waktu tempuh = 5 menit
- Start = menara telkom
- Finish = finish jump
- Jenis trek = Downhill
- Jarak tempuh = 2.4 km
- Waktu tempuh = 5 menit
- Start = menara telkom
- Finish = finish jump
Tips Supaya Kuat Puasa
Ah, bulan puasa. Buat yang menjalani, ini berarti waktunya untuk menahan segala macam hawa nafsu. Nah, ini tentu bukan hal yang mudah, apalagi kalo kamu anaknya nafsuan. Untuk membantu kamu, kali ini HAB akan ngasih tips supaya kamu kuat puasa! Ayo disimak supaya kamu kuat!
5 Kesalahan Fatal Pengguna Blackberry
Sekarang udah banyak banget orang yang menggunakan smartphone Blackberry, banyak diantaranya karena fitur chat Blackberry Messenger. Nah karena segala macam spesies manusia dari yang profesional sampai gaptek menggunakan handphone pintar, bukan berarti penggunanya juga cukup pintar. Terkadang handphonenya jauh lebih smart daripada pemakainya.
Lima Hal yang Membatalkan Puasa
Lima hal yang membatalkan puasa:
1. MELUDAH
Meludah akan membatalkan puasa kalo air ludah tsb mengenai alat kelamin lawan jenis kita, kemudian kita membantu membersihkannya.
10 Sepeda Termahal di Dunia
1. Aurumania’s Gold Bike Crystal edition
Sepeda ini bisa dibilang termahal. Hampir semua bagian dilapisi emas 24 karat hingga sampai ke spokes. Handlebar grip dan sadle dilapisi kulit berkualitas tinggi juga dihiasi 600 butir kristal Swarovski. Sepeda ini di banderol US $ 144.464.
2. Madone 5,9 SL – Dilapisi emas dan berlian.
Dihiasi 7 berlian (hand made) dan 300 berlian putih. Dijual untuk disumbangkan ke Yayasan Lance Armstrong Foundation Gala. Sepeda ini dibangun atas kerja sama dengan Trek Bikes, Nike, Alan Friedman Jeweler dan artis Lenny Futura. Sepeda ini terjual dengan harga $75,000 USD.
3. Litespeed Blade – Kit Bike
Sepeda ini tidak dilapisi emas atau berlian namun biaya untuk riset, pengembangan dan produksi sepeda ini mencapai £25,317. Pembuatnya mengklaim bahwa sepeda ini bisa melaju sangat cepat dan bagi pengendaranya akan merasakan sepeda futuristik daripada sepeda konvensional biasa.
4. Celebrity Gold Bike – Needs security guard
Sepeda dikhususkan untuk para selebritis dunia khususnya di Inggris raya. Sepeda ini dilapisi emas 24 karat dan dibuat custom oleh seniman (hand made). Sepeda tersebut dihargai £4,000 dan uniknya sudah termasuk penjaganya yang senantiasa menjaga ketika sepeda diparkir.
5. Channel Bike – Limited edition
Sepeda ini hanya diproduksi 50 buah. Mempunyai julukan “Ultimate two-wheeled novelty”. Beberapa bagian dilapisi kulit berkualitas tinggi yang dibuat oleh seorang pengrajin kulit legendaris Brooks Brothers. Karena langka dan antik sepeda ini memiliki harga $28,000 USD.
6. Diamond encrusted Enigma Elle Bicycle
Enigma ‘Elle’ frame 50cm with mirror polished logos
2 x Collection quality diamonds (D flawless) in the top tube
3 x 18ct gold badges by Nicholas James
18ct gold plated Campagnolo Centaur carbon Group Set
700c hand built wheels: Ambrosio hubs, Mavic Open Pro Rims
& 32 x 18ct gold plated spokes per wheel
Continental GP 4000 gold tyres
Carbon fibre seat post
‘Elle’ ladies handle bars by ITH
San Marco Ladies Saddle
Easton Carbon Fibre forks
Sayangnya harga masih dirahasiakan.
7. Koga Kimera
Koga mengklaim mengembangkan sepeda ini menelan biaya hingga mencapai $1,000,000 USD. Semua itu demi memenangi kejuaraan sepeda Velodrome di Olimpiade Theo Bos Belanda. Menurut laporan, sepeda ini memiliki hambatan angin terendah di dunia (aerodimanika) yang memungkinkan pembalap bisa menungganginya lebih cepat. Tetapi sepeda ini memiliki frame yang sangat kaku daripada sepeda velodrome yang lain membuat agak sulit dikendarai.
8. BERU F1 System Factor 001 Bicycle
Sepeda ini didesain meniru teknologi mobil Formula-1 (F1). Dilengkapi komputer, radio transmitter dan GPS. Sepeda dengan harga GPB 20,000 (british poundsterling) ini diklaim sebagai sepeda masa depan.
9. Electric Assist Bicycle by eROCKIT
Ditanamkan baterai nano-phospate lithium dengan masa pakai hingga 10 tahun atau berjalan sejauh 50.000 km. Satu baterai yang terisi bisa menggerakkan sepeda ini sejauh 60-80 km, apabila habis maka pengendara harus menggunakan pedalnya untuk mengisi sekaligus berjalan. Harganya $44,000 USD.
10. KGS ’Tier3’ Bikes
Sepeda custom ini diciptakan oleh Kevin Saunders. Maksud dari Tier 3 adalah harganya $30,000 USD seharga mobil yang nyaman. Kata pembuatnya yang membuat mahal dari sepeda ini adalah dibuat secara eksklusif, eksotis, unik, tanda KGS, presisi tinggi dan penyelesaian yang rapi. Satu lagi, parts sepeda ini dijamin sulit ditemukan di seluruh dunia. Nah, jangan sampai rusak alias nggak usah dipakai.
Sepeda ini bisa dibilang termahal. Hampir semua bagian dilapisi emas 24 karat hingga sampai ke spokes. Handlebar grip dan sadle dilapisi kulit berkualitas tinggi juga dihiasi 600 butir kristal Swarovski. Sepeda ini di banderol US $ 144.464.
2. Madone 5,9 SL – Dilapisi emas dan berlian.
Dihiasi 7 berlian (hand made) dan 300 berlian putih. Dijual untuk disumbangkan ke Yayasan Lance Armstrong Foundation Gala. Sepeda ini dibangun atas kerja sama dengan Trek Bikes, Nike, Alan Friedman Jeweler dan artis Lenny Futura. Sepeda ini terjual dengan harga $75,000 USD.
3. Litespeed Blade – Kit Bike
Sepeda ini tidak dilapisi emas atau berlian namun biaya untuk riset, pengembangan dan produksi sepeda ini mencapai £25,317. Pembuatnya mengklaim bahwa sepeda ini bisa melaju sangat cepat dan bagi pengendaranya akan merasakan sepeda futuristik daripada sepeda konvensional biasa.
4. Celebrity Gold Bike – Needs security guard
Sepeda dikhususkan untuk para selebritis dunia khususnya di Inggris raya. Sepeda ini dilapisi emas 24 karat dan dibuat custom oleh seniman (hand made). Sepeda tersebut dihargai £4,000 dan uniknya sudah termasuk penjaganya yang senantiasa menjaga ketika sepeda diparkir.
5. Channel Bike – Limited edition
Sepeda ini hanya diproduksi 50 buah. Mempunyai julukan “Ultimate two-wheeled novelty”. Beberapa bagian dilapisi kulit berkualitas tinggi yang dibuat oleh seorang pengrajin kulit legendaris Brooks Brothers. Karena langka dan antik sepeda ini memiliki harga $28,000 USD.
6. Diamond encrusted Enigma Elle Bicycle
Enigma ‘Elle’ frame 50cm with mirror polished logos
2 x Collection quality diamonds (D flawless) in the top tube
3 x 18ct gold badges by Nicholas James
18ct gold plated Campagnolo Centaur carbon Group Set
700c hand built wheels: Ambrosio hubs, Mavic Open Pro Rims
& 32 x 18ct gold plated spokes per wheel
Continental GP 4000 gold tyres
Carbon fibre seat post
‘Elle’ ladies handle bars by ITH
San Marco Ladies Saddle
Easton Carbon Fibre forks
Sayangnya harga masih dirahasiakan.
7. Koga Kimera
Koga mengklaim mengembangkan sepeda ini menelan biaya hingga mencapai $1,000,000 USD. Semua itu demi memenangi kejuaraan sepeda Velodrome di Olimpiade Theo Bos Belanda. Menurut laporan, sepeda ini memiliki hambatan angin terendah di dunia (aerodimanika) yang memungkinkan pembalap bisa menungganginya lebih cepat. Tetapi sepeda ini memiliki frame yang sangat kaku daripada sepeda velodrome yang lain membuat agak sulit dikendarai.
8. BERU F1 System Factor 001 Bicycle
Sepeda ini didesain meniru teknologi mobil Formula-1 (F1). Dilengkapi komputer, radio transmitter dan GPS. Sepeda dengan harga GPB 20,000 (british poundsterling) ini diklaim sebagai sepeda masa depan.
9. Electric Assist Bicycle by eROCKIT
Ditanamkan baterai nano-phospate lithium dengan masa pakai hingga 10 tahun atau berjalan sejauh 50.000 km. Satu baterai yang terisi bisa menggerakkan sepeda ini sejauh 60-80 km, apabila habis maka pengendara harus menggunakan pedalnya untuk mengisi sekaligus berjalan. Harganya $44,000 USD.
10. KGS ’Tier3’ Bikes
Sepeda custom ini diciptakan oleh Kevin Saunders. Maksud dari Tier 3 adalah harganya $30,000 USD seharga mobil yang nyaman. Kata pembuatnya yang membuat mahal dari sepeda ini adalah dibuat secara eksklusif, eksotis, unik, tanda KGS, presisi tinggi dan penyelesaian yang rapi. Satu lagi, parts sepeda ini dijamin sulit ditemukan di seluruh dunia. Nah, jangan sampai rusak alias nggak usah dipakai.
Monster Bike, Sepeda Yang Terinspirasi Dari Monster Truck
Kamu pasti pernah dengar tentang Monster Truck, Monster Cars, dan pernah menontonnya di TV. Tapi pernahkah kamu mendengar tentang Monster Bike? Mungkin belum pernah. Inilah dia Monster Bike, sepeda dengan konsep Monster yang pertama di dunia.
Wouter Van Den Bosch adalah seorang pelajar asal Belanda yang sekaligus mantan mekanik, telah membangun sebuah Monster Bike seberat 450 Kg, dengan memanfaatkan pipa besi, spareparts sepeda dan ban traktor yang disumbangkan oleh sebuah perusahaan tractor.
Bosch mengatakan bahwa selama beberapa tahun belakangan ini, saya telah menciptakan mechanical mutation atau mutasi mekanik, yaitu merubah fungsi dari design sebuah alat atau komponen.
Dan di tahun terakhir penyelesain gelar seni saya, saya merancang sesuatu yang besar. Enam bulan lalu saya mulai merancang monster Bike, dan mulai mengumpulkan komponen-komponen yang diperlukan dari teman-teman, dan orang yang saya kenal.
Dan saat saya mulai membangunnya, Monster Bike ini terlihat begitu fantastik. Terlepas dari apakah sepeda ini legal atau tidak untuk dikendarai, saya hanya ingin melihat rekasi orang-orang saat melihat saya menaiki sepeda ini.
Sumber:www.apakabardunia.com/post/unik_aneh/monster-bike-sebuah-sepeda-yang-terinspirasi-dari-monster-truck
Tiga Mitos Salah Seputar Puasa
Tiga Mitos Salah Seputar Puasa
Ada anggapan, orang berpuasa bisa membuat tubuh sakit. Belum lagi, ada pula yang mengatakan tak perlu berolahraga saat puasa. Apakah benar?
Agar tidak salah kaprah, sebaiknya ketahui dulu mana yang benar, supaya ibadah puasa Anda bisa dijalani dengan optimal, dan produktivitas kerja pun tetap prima.
Rabu, 10 Juli 2013
Mengenal Material Frame Sepeda
Tulisan ini dihadirkan agar pada saat membeli sepeda pertama kali bisa memperhatikan kualitas dari frame itu sendiri agar tidak terjadi kesalahan fungsi dalam penggunaannya selain itu diharapkan ketika mengetahui dari jenis bahan apa frame sepeda yang kita gunakan diharapkan perawatan yang dilakukan sudah sesuai dengan kondisi frame itu sendiri.
Adapun bahan untuk frame sepeda itu diantaranya :
Hi-ten steel
Harganya paling murah, biasanya banyak digunakan untuk sepeda umum dan sport amatir. Gampang di dapat, tapi bisa berkarat dan sambungan lasnya kecil kecil.
Aluminium
Harga bahan ini terbilang agak murah dan sangat umum digunakan pada sepeda sport biasa dan profesional. Ringan dan anti karat tapi sambungannya cukup besar ini dikarenakan ketebalannya alumunium 1/3 dari hi ten steel dan 1/3 lebih ringan serta umumnya tubing framenya selalu dibuat besar besar. Warna dasarnya silver abu abu.
Scandium
Harganya tergolong lumayan. bobotnya hampir sama dengan aluminium warna aslinya adalah silver abu abu. ringan dan lebih kuat dibanding carbon.Tidak berkarat.
Carbon
Harga termasuk mahal karena proses pembuatannya cukup rumit, terbuat dari serat karbon yang dipadatkan dan dibentuk. warnanya hitam abu abu serta nampak serat karbonnya seperti anyaman. sambungannya tidak ada kerena di cetak. Sangat ringan dan lentur sehingga tidak menghambat genjotan berat dan cepat. Kekurangan dari bahan ini adalah gampang retak dan pecah jika kena benturan keras serta ada jangka waktunya.
Titanium
Harganya termasuk yang paling mahal karena bahannya cukup langka, ringan dan sangat kuat, warna abu-abu, tidak berkarat dan sambungan lasnya halus. Kekuatannya sama dengan hi ten steel tetapi bobotnya 1/2 kali lebih ringan begitu juga dengan ketebalannya hanya 1/2 dari besi.
Adapun bahan untuk frame sepeda itu diantaranya :
Hi-ten steel
Harganya paling murah, biasanya banyak digunakan untuk sepeda umum dan sport amatir. Gampang di dapat, tapi bisa berkarat dan sambungan lasnya kecil kecil.
Aluminium
Harga bahan ini terbilang agak murah dan sangat umum digunakan pada sepeda sport biasa dan profesional. Ringan dan anti karat tapi sambungannya cukup besar ini dikarenakan ketebalannya alumunium 1/3 dari hi ten steel dan 1/3 lebih ringan serta umumnya tubing framenya selalu dibuat besar besar. Warna dasarnya silver abu abu.
Scandium
Harganya tergolong lumayan. bobotnya hampir sama dengan aluminium warna aslinya adalah silver abu abu. ringan dan lebih kuat dibanding carbon.Tidak berkarat.
Carbon
Harga termasuk mahal karena proses pembuatannya cukup rumit, terbuat dari serat karbon yang dipadatkan dan dibentuk. warnanya hitam abu abu serta nampak serat karbonnya seperti anyaman. sambungannya tidak ada kerena di cetak. Sangat ringan dan lentur sehingga tidak menghambat genjotan berat dan cepat. Kekurangan dari bahan ini adalah gampang retak dan pecah jika kena benturan keras serta ada jangka waktunya.
Titanium
Harganya termasuk yang paling mahal karena bahannya cukup langka, ringan dan sangat kuat, warna abu-abu, tidak berkarat dan sambungan lasnya halus. Kekuatannya sama dengan hi ten steel tetapi bobotnya 1/2 kali lebih ringan begitu juga dengan ketebalannya hanya 1/2 dari besi.
Rindu Alam
TRek Rindu Alam....
Alhamdulillah. Assalamualaykum goweser semua. Semoga kita semua dilimpahkan kesehatan jiwa dan raga oleh Allah SWT.
Hari sabtu 18 may 2013 yang lalu,anggota
HAB mengeksplorasi trek Rindu Alam (RA) di Puncak Pass, Kabupaten Bogor. Sayang tidak banyak peserta yang turut serta karena keterbatasan waktu yang liburnya hanya satu hari, . Belum lagi, karena kesibukan di keluarga. Tapi, tak apalah, mudah-mudahan nanti bisa kita ulang lagi dengan peserta yang lebih masif.
Secara umum, trek RA bersama dengan trek Telaga Warna (TW) adalah trek favorit bagi para goweser di sekitar Jabodatebek karena selain menyediakan karakteristik trek yang lengkap, mulai dari tanjakan-turunan, jalan makadam, jalan berbatu-batu lepas, tanah, rumput, single track, half pipe, jalur air, lumpur, dan aspal, juga kaya akan udara yang sejuk dan pemandangan perkebunan teh yang teratur rapi. Sangat indah.
Kami adalah pemula di trek ini sehingga dibantu oleh dua orang marshall, yaitu Pak Wid dan Om Dado. Terima kasih Om-Om! Bukan hanya bertanggung jawab sebagai pemandu dan sweeper, mereka juga membantu masalah-masalah teknis sepeda dan memberi masukan cara-cara menaklukkan trek, serta tidak lupa menjadi fotografer.
Kami menggunakan tiga buah mobil dan berangkat dari bekasi sekitar pukul 5.30. Tampaknya ayam-ayam juga belum pada bangun ya....
Karena jalan sedikit tersendat saat keluar tol,sekitar pukul 8, kami baru tiba di Masjid Harakatul Jannah di Gadog. Hampir semua goweser yang akan mengeksplorasi trek RA maupun TW memarkir kendaraannya di sini dan berganti angkot sampai ke Puncak Pass. Tidak perlu khawatir karena di sini sudah tersedia tempat parkir yang luas, jasa cuci steam sepeda, kamar mandi, dan penyediaan angkot tentunya. Perlunya parkir di sini karena jalur sepeda dimulai dari Puncak Pass terus turun ke arah Gadog melalui Jalan Alternatif Puncak, beberapa puluh meter saja dari masjid ini. Kalau membawa sopir malah lebih enak, karena bisa langsung bongkar sepeda di Puncak Pass, sementara kendaraan kembali turun dan menunggu di Gadog.
Setelah melewati Jalan Raya Puncak yang mulai macet, sekitar 9.15 kami tiba di Puncak Pass. Di sini ada sebuah warung, Warung Mang Ade namanya, yang menjadi tempat favorit pada goweser yang memersiapkan sepeda dan sarapan. Saat itu, cuaca cerah. Makanan dan minuman hangat menjadi menu utama. Tak lupa, jas hujan langsung dikenakan dan seatpost direndahkan. Kami yang biasa tinggal di bekasi dengan suhu panas, tersiksa kedinginan di ketinggian sekitar 1450m dpl.
Mulai memasuki trek di atas Warung Mang Ade sekitar pukul 9.45, kami harus membayar retribusi sebesar Rp10000 per orang dan mendapatkan 1 botol teh walini yang nikmat,Diawal trek kami di suguhkan dengan tanjakan yang cukup extrem,ada beberapa rekan yang kakinya kram,maklum karena masih pemula habis makan langsung nanjak
Setelah tanjakan yg lumayan kami menemui trek yg mulai mempesona Jalanan didominasi turunan dan Marshall kami menyebutnya trek DH Master C, artinya trek downhill tapi tidak terlalu ekstrim sehingga masih bisa kami lalui dengan nyaman. Namun, kewaspadaan tetap harus dijunjung tinggi karena jalanan licin bekas hujan dan jurang menganga di sebelah kami. Saya sendiri sampai terjungkal tiga kali karena jalan licin itu dan kesalahan memosisikan berat badan.
Perjalanan dilanjutkan ke arah kawasan agrowisata Gunung Mas masih dengan turunan, tebing, dan jurang di sebelah kanan-kiri kami. Karena jalanan agak susah dilewati, terjadi “kemacetan” di beberapa titik dengan rombongan lain. Ada pula rombongan yang sengaja membuntuti kami karena tidak terlalu hapal jalan tetapi tidak menggunakan marshall.
Turunan berbatu-batu membuat tangan bekerja keras menahan handle bar dan mengatur rem. Sangat penting mengatur kapan menggunakan rem depan karena kesalahan sedikit saja, akan membuat sepeda terjungkal. Tapi keganasan turunan ini, menurut saya, masih kalah dibandingkan turunan di Cagar Alam Rawa Danau yang sampai membuat lengan dan trisep saya pegal-pegal. Di sini baru saya mengerti kenapa sepeda fulsus yang mahal-mahal dan rem hidrolik diciptakan hehehe….
Ketinggian menunjukkan 1167m dpl ketika kami tiba di kawasan Gunung Mas yang dikelola oleh PTPN VIII Kebun Gunung Mas menjelang pukul 11. Selain merupakan kawasan agrowisata dengan cuacanya yang sejuk, pemandangan bukit-bukit kebun teh yang menakjubkan, di sini juga tersedia Tea corner dan pabrik pengolahan teh. Kami rehat sebentar sekaligus mengisi perut karena warung selanjutnya baru akan ketemu lagi sekitar 2 jam di depan. Rombongan lain pun tidak ketinggalan.
Lewat ¼ jam dari pukul 12, kami tiba di gerbang gading ganda Taman Safari Indonesia (TSI). Sudah tidak perlu dijelaskan lagi tentang TSI ini karena sepertinya tidak ada yang tidak tahu tentang objek pariwisata nasional di kawasan puncak ini. Namun, ada yang aneh. Banyak goweser dari rombongan lain yang berkerumun dengan penduduk sekitar yang mengendarai motor dan anak-anak kecil. Ternyata, mereka sedang bertransaksi paket sewa ojek dan dorong sepeda untuk menghadapi tanjakan ngehe 1! Luar biasa. Di bekasi, tampaknya belum ada jasa paket ojek dan dorong sepeda ini walaupun tanjakan yang ada tidak kalah ngehe-nya. Beruntung kalau ada anak-anak kampung situ yang bisa dimintakan tolong. Kalau tidak ada, ngehe sendiri.
Tanjakanngehe 1! Anak-anak kampung sini terus mengejar-ngejar dan menawarkan jasa dorong sepeda kepada goweser yang mereka perkirakan tidak akan sanggup gowes dan dorong sampai ke atas. Sebagian tanjakan sudah dilapisi semen yang nyaman untuk mengakomodasi kemudahangowes dan ojek, walaupun tidak sampai puncak. Setelah itu, trek berubah menjadi batu-batu sebesar kepala. Sangat sulit digowes. Selanjutnya adalah trek tanah di tengah-tengah perkebunan teh sampai ke saung seng. Beberapa rombongan lain makan siang di saung ini. Di sini terdapat pula persimpangan ke arah tanjakanngehe 2 atau pilihan lain turunan langsung ke arah Jalan Alternatif Puncak. Waktu hampir menunjukkan pukul 13.30 sehingga kami harus memilih langsung turun. Tak mungkin rasanya kalau harus melahap tanjakan ngehe-ngehe itu,
Memasuki kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, menjelang pukul 14,cuaca mendung, untuk berjaga jaga semua gajet masuk plastik. Tidak ada lagi foto-foto hehehe… Memasuki Jalan Alternatif Puncak, kita dapat bonus turunan super yang sangat panjang. Rem-rem dipaksa kerja keras. Sensasi melahap bonus turunan di tengah pemukiman. Sepeda-sepeda yang tadinya penuh lumpur, sekarang tampak bersih dan tampilan seperti sepeda lagi. Serba salah dengan kaca mata. Dipakai, pandangan buram karena embun, dibuka, mata pasti tersemprot air dari ban yang membuat mata-mata kami memerah.
Turunan berakhir di Jalan Raya Gadog-Puncak, di sebelah restoran Sederhana, hanya beberapa puluh meter saja dari masjid Gadog.
Kami mencapai finish sekitar 15’ menjelang pukul 16. Sepeda-sepeda langsung dicuci steam bersih karena sebagian harus masuk mobil. Ganjal perut dengan batagor, mandi, solat, ganjal perut lagi dengan sekuteng, dan siap kembali ke bekasi pukul 17. Alhamdulillah masih bisa nyetir sampai ke bekasi dengan tekad untuk kembali lagi dan menaklukkan tanjakan-tanjakan ngehe itu. Kapan?
Alhamdulillah. Assalamualaykum goweser semua. Semoga kita semua dilimpahkan kesehatan jiwa dan raga oleh Allah SWT.
Hari sabtu 18 may 2013 yang lalu,anggota
Secara umum, trek RA bersama dengan trek Telaga Warna (TW) adalah trek favorit bagi para goweser di sekitar Jabodatebek karena selain menyediakan karakteristik trek yang lengkap, mulai dari tanjakan-turunan, jalan makadam, jalan berbatu-batu lepas, tanah, rumput, single track, half pipe, jalur air, lumpur, dan aspal, juga kaya akan udara yang sejuk dan pemandangan perkebunan teh yang teratur rapi. Sangat indah.
Kami adalah pemula di trek ini sehingga dibantu oleh dua orang marshall, yaitu Pak Wid dan Om Dado. Terima kasih Om-Om! Bukan hanya bertanggung jawab sebagai pemandu dan sweeper, mereka juga membantu masalah-masalah teknis sepeda dan memberi masukan cara-cara menaklukkan trek, serta tidak lupa menjadi fotografer.
Kami menggunakan tiga buah mobil dan berangkat dari bekasi sekitar pukul 5.30. Tampaknya ayam-ayam juga belum pada bangun ya....
Karena jalan sedikit tersendat saat keluar tol,sekitar pukul 8, kami baru tiba di Masjid Harakatul Jannah di Gadog. Hampir semua goweser yang akan mengeksplorasi trek RA maupun TW memarkir kendaraannya di sini dan berganti angkot sampai ke Puncak Pass. Tidak perlu khawatir karena di sini sudah tersedia tempat parkir yang luas, jasa cuci steam sepeda, kamar mandi, dan penyediaan angkot tentunya. Perlunya parkir di sini karena jalur sepeda dimulai dari Puncak Pass terus turun ke arah Gadog melalui Jalan Alternatif Puncak, beberapa puluh meter saja dari masjid ini. Kalau membawa sopir malah lebih enak, karena bisa langsung bongkar sepeda di Puncak Pass, sementara kendaraan kembali turun dan menunggu di Gadog.
Setelah melewati Jalan Raya Puncak yang mulai macet, sekitar 9.15 kami tiba di Puncak Pass. Di sini ada sebuah warung, Warung Mang Ade namanya, yang menjadi tempat favorit pada goweser yang memersiapkan sepeda dan sarapan. Saat itu, cuaca cerah. Makanan dan minuman hangat menjadi menu utama. Tak lupa, jas hujan langsung dikenakan dan seatpost direndahkan. Kami yang biasa tinggal di bekasi dengan suhu panas, tersiksa kedinginan di ketinggian sekitar 1450m dpl.
Mulai memasuki trek di atas Warung Mang Ade sekitar pukul 9.45, kami harus membayar retribusi sebesar Rp10000 per orang dan mendapatkan 1 botol teh walini yang nikmat,Diawal trek kami di suguhkan dengan tanjakan yang cukup extrem,ada beberapa rekan yang kakinya kram,maklum karena masih pemula habis makan langsung nanjak
Setelah tanjakan yg lumayan kami menemui trek yg mulai mempesona Jalanan didominasi turunan dan Marshall kami menyebutnya trek DH Master C, artinya trek downhill tapi tidak terlalu ekstrim sehingga masih bisa kami lalui dengan nyaman. Namun, kewaspadaan tetap harus dijunjung tinggi karena jalanan licin bekas hujan dan jurang menganga di sebelah kami. Saya sendiri sampai terjungkal tiga kali karena jalan licin itu dan kesalahan memosisikan berat badan.
Perjalanan dilanjutkan ke arah kawasan agrowisata Gunung Mas masih dengan turunan, tebing, dan jurang di sebelah kanan-kiri kami. Karena jalanan agak susah dilewati, terjadi “kemacetan” di beberapa titik dengan rombongan lain. Ada pula rombongan yang sengaja membuntuti kami karena tidak terlalu hapal jalan tetapi tidak menggunakan marshall.
Turunan berbatu-batu membuat tangan bekerja keras menahan handle bar dan mengatur rem. Sangat penting mengatur kapan menggunakan rem depan karena kesalahan sedikit saja, akan membuat sepeda terjungkal. Tapi keganasan turunan ini, menurut saya, masih kalah dibandingkan turunan di Cagar Alam Rawa Danau yang sampai membuat lengan dan trisep saya pegal-pegal. Di sini baru saya mengerti kenapa sepeda fulsus yang mahal-mahal dan rem hidrolik diciptakan hehehe….
Ketinggian menunjukkan 1167m dpl ketika kami tiba di kawasan Gunung Mas yang dikelola oleh PTPN VIII Kebun Gunung Mas menjelang pukul 11. Selain merupakan kawasan agrowisata dengan cuacanya yang sejuk, pemandangan bukit-bukit kebun teh yang menakjubkan, di sini juga tersedia Tea corner dan pabrik pengolahan teh. Kami rehat sebentar sekaligus mengisi perut karena warung selanjutnya baru akan ketemu lagi sekitar 2 jam di depan. Rombongan lain pun tidak ketinggalan.
Lewat ¼ jam dari pukul 12, kami tiba di gerbang gading ganda Taman Safari Indonesia (TSI). Sudah tidak perlu dijelaskan lagi tentang TSI ini karena sepertinya tidak ada yang tidak tahu tentang objek pariwisata nasional di kawasan puncak ini. Namun, ada yang aneh. Banyak goweser dari rombongan lain yang berkerumun dengan penduduk sekitar yang mengendarai motor dan anak-anak kecil. Ternyata, mereka sedang bertransaksi paket sewa ojek dan dorong sepeda untuk menghadapi tanjakan ngehe 1! Luar biasa. Di bekasi, tampaknya belum ada jasa paket ojek dan dorong sepeda ini walaupun tanjakan yang ada tidak kalah ngehe-nya. Beruntung kalau ada anak-anak kampung situ yang bisa dimintakan tolong. Kalau tidak ada, ngehe sendiri.
Tanjakanngehe 1! Anak-anak kampung sini terus mengejar-ngejar dan menawarkan jasa dorong sepeda kepada goweser yang mereka perkirakan tidak akan sanggup gowes dan dorong sampai ke atas. Sebagian tanjakan sudah dilapisi semen yang nyaman untuk mengakomodasi kemudahangowes dan ojek, walaupun tidak sampai puncak. Setelah itu, trek berubah menjadi batu-batu sebesar kepala. Sangat sulit digowes. Selanjutnya adalah trek tanah di tengah-tengah perkebunan teh sampai ke saung seng. Beberapa rombongan lain makan siang di saung ini. Di sini terdapat pula persimpangan ke arah tanjakanngehe 2 atau pilihan lain turunan langsung ke arah Jalan Alternatif Puncak. Waktu hampir menunjukkan pukul 13.30 sehingga kami harus memilih langsung turun. Tak mungkin rasanya kalau harus melahap tanjakan ngehe-ngehe itu,
Memasuki kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, menjelang pukul 14,cuaca mendung, untuk berjaga jaga semua gajet masuk plastik. Tidak ada lagi foto-foto hehehe… Memasuki Jalan Alternatif Puncak, kita dapat bonus turunan super yang sangat panjang. Rem-rem dipaksa kerja keras. Sensasi melahap bonus turunan di tengah pemukiman. Sepeda-sepeda yang tadinya penuh lumpur, sekarang tampak bersih dan tampilan seperti sepeda lagi. Serba salah dengan kaca mata. Dipakai, pandangan buram karena embun, dibuka, mata pasti tersemprot air dari ban yang membuat mata-mata kami memerah.
Turunan berakhir di Jalan Raya Gadog-Puncak, di sebelah restoran Sederhana, hanya beberapa puluh meter saja dari masjid Gadog.
Kami mencapai finish sekitar 15’ menjelang pukul 16. Sepeda-sepeda langsung dicuci steam bersih karena sebagian harus masuk mobil. Ganjal perut dengan batagor, mandi, solat, ganjal perut lagi dengan sekuteng, dan siap kembali ke bekasi pukul 17. Alhamdulillah masih bisa nyetir sampai ke bekasi dengan tekad untuk kembali lagi dan menaklukkan tanjakan-tanjakan ngehe itu. Kapan?
Langganan:
Postingan (Atom)